30 August 2009

What Is RAC?


RAC adalah kependekan dari Real Application Cluster, dipopulerkan oleh Oracle. RAC sendiri adalah sebuah best practice method yang diterapkan dalam mendesain sebuah database environment, terutama pada industri yang memiliki kebutuhkan pemrosesan data yang sangat tinggi atau bahkan real time data processing seperti pada industri telekomunikasi dan perbankan.

Fungsi dari RAC, dengan mengimplementasi RAC pada database environment, hal ini memungkinkan sebuah data yang disimpan pada Storage Area Network, dapat diakses oleh banyak node/client pada pada saat yang bersamaan dengan tetap menjaga tingkat konsistensi data tersebut. RAC juga memiliki kemampuan sebagai failover system, sehingga jika pada suatu ketika terdapat sebuah node database yang fail, maka data tersebut masih dapat diakses melalui node yang lain.

Apa saja yang dibutuhkan untuk membangun RAC?.
  1. Sebuah network switch yang akan berfungsi sebagai interconnect guna menghubungkan sebuah node dengan beberapa node yang lain.
  2. Shared disk yang akan berfungsi sebagai media penyimpanan data untuk node-node tersebut.

Contoh RAC topology:













Untuk jenis interconnect switch disarankan menggunakan switch yang sudah kompatibel dengan InfiniBand Architecture (IBA). IBA sendiri adalah standard switch yang memiliki keunggulan seperti Channel-Based, Switched Fabric, High Speed Interconnect Architecture sehingga dapat mengeliminasi latency dan meningkatkan throughput pada network.

29 August 2009

With Power Comes Responsibility


Sesuai dengan judul postingan ini, gue mo berbagi sedikit cerita. Semua itu bermula pada suatu hari di akhir Maret 2009 yang lalu, sore itu gue harus ngerjain beberapa paperwork yang harus gue selesaikan sebelum pulang kantor, supaya rileks sebelumnya gue udah siapin secangkir kopi hangat + headset untuk dengerin musik.

Lagi asik-asiknya kerja, tiba-tiba ada Skype window yang popup di monitor, ternyata dari Sr. Solution Architect (orang yang kerjaannya ngedesain/ngitung sebuah system dari A to Z ) gue diminta untuk dateng ke ruangannya, ada hal penting yang perlu dibicarakan katanya. Gue sempet kaget, ada apaan nih kok tumben-tumbenan dia manggil gue, mana orangnya 'angker' ditambah secara struktural gue gak reporting ke dia.

Pas gue sampe di tempatnya, dia minta gue duduk trus dia mulai nanya-nanya tentang apa aja yang jadi scope of work gue selama ini, alamakkk macam interview aja nih!. Setelah gue selesai 'ngoceh' gantian dia yang bicara, bla... bla... bla.. Detailnya ga perlu gue tulis ya, pada intinya dia ngasih tau kalo salah satu client kantor kita dalam waktu dekat ini akan melakukan enhancement system secara besar-besaran.

Untuk mendukung itu semua, gue diminta gabung ditimnya bersama seorang senior. Senior gue itu nanti akan bertanggung jawab untuk ngurusin OS, System H/W + Storage. Sementara gue dapet jatah handle Data Center Management + Network Infrastructure. Tugas pertama kami berdua adalah membentuk tim kami masing-masing. Tim baru ini harus sudah ready dalam waktu satu bulan ke depan. Dalam waktu satu bulan itu gue harus merekrut dan menyipakan 3 orang baru yang nantinya akan mengurus Network Operation selama 24x7.

Esok harinya ada seorang sahabat dari departemen lain yang berminat dan mengajukan diri untuk bergabung. Setelah proses dengan internal management selamakurang lebih 2 hari, akhirnya sahabat gue ini disetujui untuk gabung. Sekarang tinggal cari 2 orang lagi. Kemudian gue coba untuk kontak sahabat-sahabat dari kantor gue yang lama, kali aja ada yang berminat. Syukur Alhamdulillah, gayung bersambut, dalam waktu 5 hari gue sudah punya 2 kandidat yang bisa gue ajukan. Proses rekrutmen ga berlangsung lama, akhirnya pada saat yang ditentukan mereka berdua diterima bergabung. Menurut gue ini akan memudahkan, karena di kantor sebelumnya gue pernah kerja bareng mereka dan gue tau kemampuan mereka masing-masing.

Setelah semua mulai berjalan, dengan kata lain tim gue ini sudah running menghandle Network Operation. Sementara gue fokus untuk perencanaan serta implementasi project baru. Pada saat inilah gue mulai merasakan pressure kerja yang luar biasa. Seakan-akan semuanya ada di pundak gue, setiap masalah lari ke gue, orang-orang berubah menjadi too demanding.

Hal ini baru buat gue, karena selama ini selalu ada orang di atas gue yang mengatur semuanya, gue tinggal terima instruksi, kerjakan, reporting, selesai. Sekarang gue dituntut menjadi orang itu. Dengan susah payah, kenyang dimaki-maki, kenyang disemprot, kenyang pulang larut, gue coba untuk menyesuaikan diri dan belajar 'how to lead and run the show very well'. Alhamdulillah sekarang semuanya sudah under control.

Tips:
  1. As a leader, you must stand in front of your team. Lead them, protect them and take all responsibility.
  2. As a leader, you must stand among your team. Work together, no need to be shy to ask if you don't understand.
  3. As a leader, you must stand behind your team. Advice them, watch and give an opportunity for them to grow.
Semoga bermanfaat.